Senin, 21 Oktober 2019

Biografi K.H Choul Nawawie Sidogiri



Sekitar tahun 1925 M / 1343 Hijriah, Nyai Nadzifah, istri pengasuh pondok pesantren sidogiri, KH.Nawawie Nurhasan, melahirkan seorang bayi lelaki. atas saran mbah cholil bangkalan, kiai dan wali kesohor dari bangkalan, bayi itu kemudian diberi nama Muhammad cholil.


      Keistimewaan kiai cholil memang sudah tampak sejak kecil, sehingga sebagian orang pun menyakininya bahwa beliau sudah menjadi wali sejak kecilnya itu. Sehari sebelum mbah cholil bangkalan wafat, mas cholil (paling akrab kiai cholil nawawie sidogiri waktu kecil) berteriak teriak "medura kiamat,medura kiamat (madura kiamat,madura kiamat)".

      Ucapan itu di teriakkan mas cholil berkali kali sehingga di dengar oleh abahnya, kiai nawawie, yang waktu itu sedang mengajar di surau, "ada apa,lil? (ada apa lil?)"kiai nawawie bertanya.
"madura kiamat, bah!(madura kiamat, abah),"kata mas   cholil, mengulang.

       kiai nawawie baru mengerti perkataan mas cholil, pada keesokan harinya,ketika sampai berita kepadanya bahwa mbah ckolil bangkalan wafat.
kiai cholil nawawie pengasuh sidogiri, Pasuruan, dan termasuk seorang Hafidz, yakni penghafal alqur'an. Bila Beliau mengimami sholat berjama'ah, suaranya menyejukkan qalbu dan sangat menyantuh hati,hingga tak jarang membuat para jama'ah menitihkan air mata tanpa mereka sadari.

      Kehidupan beliau sangatlah sederhana dan tidak suka menonjolklan diri, kemana-mana beliau selalu naik dokar. bukan tidak punya uang untuk beli mobil, tapi di tolaknya. alasannya beliau takut malah akan membahayakan sekaligus khawatir membuat iri tetangga. saat makan,beliau sudah terasa nikmat maka beliau segera berhenti."lid,aku saiki sudah susah(sekarang saya sudah susah!)"

        "susah nopo,kiai?(susah bagai mana kiai?)"tanya kiai chalid.
"begini.setiap kali saya sedekah pada orang lain,selau di balas langsung oleh allah SWT. kemarin, saya sudah sedekah sarung tak lama kemudian ada orang orang mengantarkan 10 helai kain sarung ke rumah.

           Beberapa hari kemudian, saya bersedekah lagi.sepontan,tak lama kemudian ada orang mengantarkan sesuatu yg sama dengan apa yg saya telah sedekahkan itu jumlah dan nilainya bahkan lebih besar. ini yg bikin saya susah yang saya takutkan,kalau balasan allah SWT itu di berikan kepada saya hanya di dunia ini, sementara di akhirat nanti saya tidak mendapatkan balasan apapun."
          demikian kiai cholil bercerita sambil menangis.

DIAMBIL DARI BUKU: CERPEN MOTIFASI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarlah yang Bijak & Sopan Santun !