Toolbar Pencarian

Senin, 18 Desember 2017

Penyakit Cacar Air dan Solusinya

CACAR AIR:


Cacar air
Juga disebut: Varisela
Infeksi virus sangat menular yang menyebabkan ruam melepuh, seperti gatal pada kulit.
Langka
Kurang dari 150 ribu kasus per tahun (Negara Indonesia)
Dapat dicegah dengan vaksin
Biasanya dapat dirawat sendiri
Mudah menyebar
Biasanya dapat di-diagnosis sendiri
Jarang memerlukan uji atau pencitraan laboratorium
Jangka pendek: reda dalam jangka waktu harian hingga mingguan
Cacar sangat menular terhadap orang-orang yang belum pernah menderita cacar atau belum divaksinasi cacar.
Gejala yang paling khas adalah ruam yang gatal serupa melepuh pada kulit.
Cacar air dapat dicegah dengan vaksin. Penanganan yang umum yaitu meredakan gejalanya meskipun kelompok berisiko tinggi mungkin menerima pengobatan antivirus.
Terpengaruh usia
0-2
Langka
3-5
Sangat umum
6-13
Umum
14-18
Langka
19-40
Sangat langka
41-60
Sangat langka
60+
Sangat langka
Cara penyebaran
Dari ibu ke bayi dalam proses mengandung, persalinan, atau menyusui.
Melalui uap air udara pernapasan (batuk atau bersin).
Melalui kontak kulit (jabat tangan atau pelukan).
Melalui air liur (berciuman atau minuman bersama).
Melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi (selimut atau pegangan pintu).
Hubungi dokter untuk mendapat saran medis

Pengertian

Cacar air merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus varisela zoster. Itulah sebabnya penyakit ini juga dikenal dengan istilah varisela. Seperti penyakit lain yang juga disebabkan oleh virus, cacar air dapat sembuh dengan sendirinya (self limiting disease).
Cacar air umumnya diderita anak-anak di bawah usia 10 tahun. Namun, pada beberapa kasus, penyakit ini juga dapat diderita orang dewasa. Bahkan pada orang dewasa, gejalanya cenderung lebih berat dibandingkan penderita anak-anak.
Biasanya, seorang hanya akan menderita cacar air satu kali seumur hidupnya. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan Anda dapat terkena lebih dari satu kali. Namun sebenarnya saat hal itu terjadi, yang menyerang bukan lagi cacar air tetapi shingles atau cacar api.
Ciri khas cacar air adalah munculnya bintil kemerahan berisi cairan dan terasa gatal. Setelah beberapa hari, bintil akan mengering dan terkelupas. Bintil cacar air biasanya muncul pada wajah, punggung, kulit kepala, dada, perut, lengan, dan kaki.

Diagnosis

Proses diagnosis cacar air tidak harus melewati tes atau pemeriksaan darah. Diagnosis dapat dibuat dengan melihat gejala klinis seseorang. Bagi para ibu hamil atau yang sedang menyusui, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala cacar air. Virus cacar air yang diidap ibu hamil bisa memengaruhi janin yang dikandungnya dan menyebabkan kelainan pada bayi saat lahir. Diagnosis serta penanganan yang cepat dan tepat akan mengurangi risiko komplikasi.
Dokter juga dapat melakukan tes darah untuk memastikan cacar air. Pemeriksaan laboratorium untuk menunjang diagnosis varisela adalah pemeriksaan Ig G Elisa virus varicela. Jika tubuh Anda memiliki antibodi virus cacar air, berarti Anda terlindungi dari penyakit tersebut. 
Cacar Air

Gejala

Ada beberapa gejala cacar air. Gejala utama yang dapat Anda kenali adalah demam yang diikuti dengan munculnya ruam merah. Ruam merah ini akan berubah menjadi bintil berisi cairan dengan bentuk dan tekstur yang mudah dikenali. Kondisi tersebut biasanya juga disertai dengan gejala lainnya –seperti nyeri otot dan sakit kepala.
Setelah ruam merah muncul, Anda akan merasa gatal. Ketahuilah bahwa tidak semua penderita cacar air mengalami gejala ruam yang sama. Ada yang mengalaminya di sekujur tubuh (hingga area mulut, telinga, dan bokong). Namun ada juga yang hanya pada bagian tubuh tertentu saja –seperti kulit kepala, wajah, lengan, dan kaki.
Berikut ini adalah tahapan perubahan ruam merah:
  • Ruam berubah menjadi bintil dan terasa gatal
  • Bintil biasanya berisi cairan, berdinding tipis, dan rentan pecah
  • Setelah beberapa hari, bintil akan mengering dan mengelupas dengan sendirinya
Bintil biasanya tidak muncul secara bersamaan. Begitu juga saat mengering dan mengelupas. Bisa saja ada bintil yang mengering dan mengelupas tetapi di bagian lain masih ada yang belum kering. Biarkan bintil pecah sendiri. Jika Anda pecahkan, maka risiko infeksi sekunder menjadi lebih besar.
Rasa gatal yang timbul dari bintil cacar air seringkali membuat penderitanya tak tahan. Tapi Anda harus bisa menahan diri untuk tidak menggaruknya. Sebab garukan pada bintil bisa membuat kulit infeksi atau memicu munculnya luka parut (scar) setelah Anda sembuh.
Untuk penderita usia remaja dan dewasa, biasanya gejala yang muncul lebih parah dibanding pada anak-anak. Orang dewasa yang menderita cacar air juga memiliki risiko lebih tinggi terkena komplikasi. Jika Anda berusia di atas 12 tahun, sedang hamil, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapat penanganan tepat dan dapat mencegah terjadinya komplikasi.
Berbahayakah cacar air? Penyakit ini memang sering dianggap tidak membahayakan jiwa. Namun ada sebagian penderita cacar air mengalami kondisi yang lebih parah. Pada beberapa kasus, bisa saja terjadi komplikasi seperti kesulitan bernapas, kulit di sekitar bintil terasa merah dan terlihat gejala infeksi. Selain itu juga dapat terjadi gejala dehidrasi seperti mulut kering dan jarang buang air kecil. Jadi jangan pernah meremehkannya.

Pengobatan

Penanganan cacar air bergantung pada beberapa kondisi, antara lain:
  • Usia
  • Kesehatan secara keseluruhan
  • Durasi terpapar virus
  • Tingkat keparahan gejala yang muncul
Umumnya, penderita cacar air hanya perlu penanganan di rumah. Hal yang perlu diperhatikan adalah istirahat yang cukup dan melakukan upaya agar sistem kekebalan tubuh meningkat. Caranya adalah dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Selain itu perlu juga untuk menjaga kebersihan kulit dengan tetap mandi dan mengeringkan tubuh perlahan dengan menggunakan handuk.
Pengobatan cacar air yang dilakukan umumnya bertujuan untuk meredakan gejala serta menjaga kebersihan kulit agar terhindar dari infeksi sekunder. Sedangkan untuk mengurangi rasa gatal pada bintil cacar air, Anda bisa mengoleskan losion kalamin atau mengonsumsi obat antihistamin. Tapi pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter sebelum sebelum memberikan antihistamin pada anak-anak.
Pantau demam yang muncul saat sedang terserang cacar air. Demam adalah reaksi normal tubuh ketika sedang terjadi infeksi. Suhu tubuh yang tinggi dapat membunuh bakteri dan virus penyebab sakit. Sebaiknya Anda hanya mengonsumsi obat penurun demam jika merasa tidak nyaman saja.
Selanjutnya, pastikan Anda merawat dengan seksama uka cacar air untuk mengurangi risiko infeksi bakteri. Langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain:
  • Bersihkan kulit dengan air dan sabun yang lembut
  • Selalu jaga kebersihan tangan dengan rutin mencucinya
  • Potong kuku agar tidak melukai kulit saat tidak sengaja menggaruk
  • Jaga agar pakaian tetap kering dan bersih
Untuk mencegah penyebaran cacar air, jangan beraktivitas di luar rumah dahulu sampai semua bintil mengering dan mengelupas. Biasanya hal ini membutuhkan waktu kira-kira 10 hari setelah gejala pertama muncul. Hindari melakukan kontak dengan mereka yang belum mendapat perlindungan vaksinasi cacar air.

Penyebab

Penyebab cacar air atau varicella simplex adalah virus varisela zoster. Virus ini dapat menular dengan mudah dan cepat. Penyakit ini disebarkan secara aeorogen atau melalui udara. Penularan cacar air bisa terjadi melalui:
  • Kontak langsung dengan penderita
  • Terkena cairan tubuh penderita melalui bersin atau batuk
  • Memegang barang yang sebelumnya kontak dengan penderita, seperti seprai atau baju kotor
Kapan harus mewaspadai cacar air? Waktu yang harus diwaspadai adalah 1-2 hari sebelum ruam merah muncul hingga 7 hari setelahnya atau hingga bintil benar-benar kering dan mengelupas.
Berikut adalah faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena cacar air:
  • Belum pernah kena cacar air
  • Belum mendapatkan vaksinasi cacar air, terutama ibu hamil
  • Berada dalam satu ruangan dengan penderita cacar air selama lebih dari 1 jam
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Satu rumah dengan anak-anak berusia di bawah 10 tahun
~Dikutip Dari beberapa Sumber Referensi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarlah yang Bijak & Sopan Santun !